Mahkamah
Qurud
(Peradilan Para Kera)
(Peradilan Para Kera)
Konon
ceritanya, disebuah pedalaman nun jauh
di tanah Riau. Hiduplah hewan-hewan di hutan belantara yang sangat jauh dari
pemukiman manusia,. Mereka hidup dibawah hukum yang sangat tidak adil,
"Hukum Rimba" namanya. Yang kuat yang menjadi Raja, yang kuat
menindas yang lemah bahkan memakannya.
Di
siang hari yang sangat terik, terlihat seekor anak Anjing sedang asik bermain
dengan seekor Kucing jantan dewasa. Walau dewasa, anak Anjing itu sama besar
dengan Kucing tersebut. Mereka berdua seperti adik beradik yang sangat akrab.
Mereka main kejar-kejaran, terlihat mereka bergulat bercanda mesra berdua,
guling-gulingan bak muda-mudi yang sedang dilanda asmara bersenda gurau berdua.
Saat mereka berdua berguling-guling mesra, tanpa sadar tubuh mereka
menggoyangkan pohon pisang yang sedang berbuah ranum. Tiba-tiba buah pisang itu
jatuh tepat disamping mereka, mereka pun sempat terdiam, tatapan mereka
bertemu, tatapan masing-masing mereka terlihat penuh kebencian seakan
persahabatan berakhir sudah. Lalu, anak Anjing itu pun melepaskan pelukannya
dan berlari ke arah pisang yang tidak jauh itu. Melihat pemandangan itu, Kucing
Putih tersebut pun tidak tinggal diam, ia berlari lebih kencang dan langsung
menerkam buah pisang itu. Akhirnya mereka adu kekuatan siapa yang berhak
mendapatkan semua pisang tersebut. Kini mereka benar-benar bergulat layaknya
pemain Smackdown ternama.
Gulat
yang tadinya penuh mesra kini diganti dengan gulat yang penuh darah. Sifat
kehewanan tiba-tiba saja merasuki jiwa mereka. Dalam sekejab mereka lupa
persahabatan yang tadinya begitu mempesona. Kucing dewasa itu mengeluarkan
seluruh tenaganya tetapi tetap saja tidak mudah ia mengalahkan anak Anjing itu.
Darah menetes dari wajah mereka berdua, mereka terlihat sangat begis dan buas,
mereka ingin sekali menghabisi musuhnya. Tidak beberapa lama mereka berdua
terlihat berhadap-hadapan kelelahan, nafas mereka keluar masuk tak menentu,
lidah anak anjing itu terjulur keluar, dari wajah mereka tampak ingin sekali
mengakhiri pergulatan itu.
Tiba-tiba
dari jauh terlihat seekor Kera Tua sedang berjalan sambil bersiul-siul,
kelihatannya ia sangat senang siang itu. Tatkala sampai didepan anak Anjing dan
Kucing tersebut "lho.... kenapa kalian ini, kok bisa berdarah-darah
gini.... Aduuuhh" ujar kera dengan bahasa melayu Riau-nya.
Setelah
menceritakan semuanya, akhirnya sang Kera Tua berkalung sorban itu pun bersedia
menjadi hakim bagi mereka berdua dan ia memutuskan bahwa buah pisang itu harus
dibagi rata.
Dengan
cepat Kera Tua itu mengambil sebuah batu besar dan mencari sebuah papan lebar
untuk dijadikan timbangan. Kemudian ia pun meletakkan separuh buah pisang
dibagian kanan timbangan dan separuhnya lagi dibagian kiri. Anak Anjing dan
Kucing dewasa tersebut duduk tepat didepan timbangan itu, dari wajah mereka
berdua tampak begitu serius, tatapan mereka penuh dengan ketidaksabaran, mereka
hanya memperhatikan apa yang dilakukan kera tua itu. Kera Tua tersebut terus
saja membagi pisang-pisang itu, setelah semua pisang habis dibagi-bagi disetiap
sisi timbangan, mereka berdua mulai lega ternyata bagian mereka masing-masing
lumayan banyak. Tiba-tiba sisi sebelah kanan menurun kebawah "kok
gitu?? tak adil tu" jerit keras anak Anjing. Kera Tua itu terlihat sangat
santai menanggapi jeritan itu, kemudian kedua tangannya turun naik seakan
memberi aba-aba. Dan bilang "penonton diharap tenang" lalu ia
pun mengambil beberapa pisang disisi kanan timbangan dan langsung memakannya.
Melihat pemandangan itu, anak Anjing tersebut pun tenang karena ia merasa
bagiannya tidak dicurangi. Lalu "Lhooo..lhooo.... Ngak adil tuu"
jerit Kucing dewasa itu saat melihat bagian kiri timbangan itu menurun kebawah.
(ketika mengambil pisang itu, Kera tua tersebut sengaja menggambilnya
lumayan banyak agar sisi sebelahnya menurun). "oohhhh.....
santai" jawab Kera Tua berkalung sorban itu. Kemudian menggambil
beberapa pisang lagi dan langsung memakannya. Kucing itu pun menarik nafas
panjang, ia merasa sangat lega karena bagiannya tidak dicurangi. Tiba-tiba Anak
Anjing itu menjerit lagi dan menggonggong keras "tidaaakkkk, kok bagian
dia menurun tuu". Kera Tua itu hanya senyum nyengir "hihihiiii......tenang-tenang"
kemudian mengambil beberapa pisang dan langsung memakannya. Lalu Kucing
tersebut pun menjerit lebih keras lagi saat melihat bagian anak Anjing itu
lebih berat. Kera Tua berkopiah hitam itu pun hanya senyum nyengir dan tertawa
keras dalam hatinya.
Setelah
beberapa lama, pisang-pisang itu pun terlihat hanya tinggal beberapa buah. Anak
Anjing dan Kucing itu hanya bingung dan mulai merasa dibodohi oleh si Kera Tua dari
gua hantu itu. Saat melihat mereka berdua mulai curiga dan ia pun sudah merasa
sangat kenyang.
Kera
Tua itu langsung mengambil semua sisa pisang-pisang itu dan lari sekuat tenaga.
Anak Anjing dan Kucing itu pun mengejar Kera Tua yang kabur itu, saat melihat
sebuah pohon besar Kera Tua tersebut pun langsung memanjat keatas dan tertawa
keras....
hahahahaa......hahahaaa....
hahahaa....
Sambil mengejek dua bintang bodoh
dibawah sana.
hahaha..... haaha... dasar kalian
binatang, dasar bodoh.....
Lalu tertawa keras hahahaha......
hahahaaa.....
#Nb Hewan-hewan
pada zaman itu suka sekali memakan pisang.
By
: Ibnu Syahnan
No comments:
Post a Comment